Thursday, June 26, 2014

Bersabar dengan ujian Allah


Didunia ini tidak luput dari susah dan senang, sehat dan sakit dan suka serta duka. Ada kalanya ujian itu berkenaan dengan diri sendiri dan ada kalanya berkenaan dengan keluarga. Apa yang dialami oleh manusia itu semuanya datang dari Allah dan merupakan ujian hidup bagi manusia. Berbagai macam cara Allah menguji manusia, apakah ia tahan menghadapinya atau tidak. Dalam menghadapi hal ini hendaklah manusia itu berusaha sekuat tenaga, agar jangan smapai melanggar ketentuan agama.

Firman Allah yang bermaksud: “Dan sungguh Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya lah kami akan dikembalikan. “Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Al-Baqarah: 155-157).

Jika ditimpa malapetaka berupa sakit dan sebagainya, hendaklah kita tabah menahan pahit dan getirnya. Begitu juga jika datang suatu kewajiban dari Allah, hendaklah kita tahan dan tekun mengerjakannya. Jangan sampai segala yang wajib kita tinggalkan. Kemudian hendaklah kita tahan diri, jangan sampai kita terjerumus kepada menurutkan hawa nafsu. Sebagian orang mengira sebagaimana yang dijelaskan diatas, bahwa kurnia yang diberikan Allah itu tidak mengandungi ujian, melainkan nikmat semata-mata. Pada hakikatnya itupun merupakan ujian, apakah kita tabah atau tidak dalam menghadapinya.

Nabi Sulaiman as menyatakan hal itu sebagaimana yang difirmankan Allah dalam Al-Quran yang bermaksud: “Ini termasuk kurniaku untuk mencobaku, apabila aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka bersyukurlah itu untuk (kebaikan) dirinya, dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.” (An-Naml: 40).

Setiap mukmin selalu mendapat ujian dari Allah. Ada saja cobaan yang diberi-Nya. Bagi mukmin yang sadar, ujian itu dihadapinya dengan tabah. Karena ia ingin lulus dariujian tersebut. Firman Allah yang bermaksud: “Apakah manusia itu mengira, bahwa mereka akan dibiarkan saja mengatakan “kami telah beriman”, sedangkan mereka tidak diuji?  Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Al-Ankabut: 2-3).

Oleh sebab itu hendaklah kita saling mengingatkan agar tetap sabar menghadapi segala cobaan. Firman Allah yang bermaksud: “Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh, nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya tetap dalam keadaan sabar.” (Al-Ashr: 1-3).

Rasulullah SAW telah memberi contoh kepada kita, agar kita tetap tabah menghadapi segala rintangan dan cobaan. Rasulullah SAW selalu berpegang kepada firman Allah yang bermaksud: “Maka bersabarlah kamu seperti bersabarnya orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari Rasul-Rasul.” (Al-Ahqaf: 35).

Sesungguhnya bahwa kesabaran itu sangat penting bagi orang-orang yang beriman dalam menghadapi berbagai cobaan termasuk cobaan ketika dalam keadaan sakit. Sebab pada saat sakit itu, Allah SWT ingin melihat sejauh mana hamba-Nya ridho dengan ketetapan-Nya. Jika seseorang sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan tersebut, barulah tepat jika ia dimasukkan ke dalam golongan hamba-hamba-Nya yang mukmin dan sholihin.