Bersabda
Rasulullah s.a.w. yang dimaksudnya :
“Kebanyakan
wanita itu adalah isi neraka dan kayu apinya.”
Sayidatina
Aisyah bertanya “Mengapa wahai Rasulullah ?”
Jawab
Rasulullah s.a.w.:
- Karena perempuan
tidak sabar dalam menghadapi kesusahan, kesakitan dan cobaan
- Gemar bercakap
perkara yang sia-sia dan berdosa
- Mereka kurang akal
dan kurang beragama, sering tertipu dengan pujukan lelaki dan syaitan
- Mudah terpengaruh dengan rakan-rakan dan persekitaan
Oleh itu wanita harus waspada
terhadap sesuatu agar mereka tidak terjerumus ke lembah maksiat yang boleh
merugikan diri mereka sendiri. Mereka hendaklah sering bertakwa dan mendekatkan
diri dengan Allah SWT.
Sabda
Rasulullah s.a.w. yang bermaksud:
“Wanita apabila ia bersembahyang lima waktu,
puasa sebulan Ramadhan, memelihara kehormatan serta taat kepada suami, maka masuklah
mana-mana pintu surga yang ia kehendaki”. (Riwayat dari Ahmad Ibnu Hibban, Thabrani, Anas bin Malik).
Sabda
Rasulullah s.a.w. lagi yang bermaksud:
“Apabila lari wanita dari rumah
suaminya, tidak diterima sembahyangnya, sehingga kembali ia dan menghulurkan
tangan kepada suaminya (minta maaf). (Riwayat dari Hassan).
Abdullah
bin Amru bin Al Ash r.a. berkata:
“Dunia ini ialah perhiasan dan
sebaik-baik perhiasan ialah wanita (istri) yang sholeh.’ (Riwayat
Muslim)
Sabda
Rasulullah s.a.w. lagi:
“Mana-mana perempuan yang mamakai
bau-bauan, kemudian ia keluar melintasi kaum lelaki ajnabi, agar mereka mencium
bau harumnya maka dia adalah perempuan zina, dan tiap-tiap mata yang memandang
itu adalah zina”. (Riwayat Ahmad, Thabrani dan Hakim).
Sebaik-baik wanita itu adalah
tinggal dirumah, tidak keluar kecuali atas urusan yang penting. Wanita yang
sering keluar rumah akan dipesonakan oleh iblis. Sabda Rasulullah s.a.w. yang
bermaksud:
“Perempuan
itu aurat, maka apabila ia keluar, mendongaklah syaitan memandang akan dia”. (Riwayat
Ahmad, Thabrani dan Hakim).
Diriwayatkan pada suatu hari, ketika
Rasulullah s.a.w. bersama-sama istri-istrinya (Ummu Salmah dan Maimunah) datang
seorang sahabat yang buta matanya (Ibnu Maktum). Rasulullah menyuruh
istr-istrinya masuk ke dalam. Bertanya Ummu Salmah, “Bukankah orang itu tidak
melihat kami, ya Rasulullah?”. Rasulullah menjawab: “Bukankah kamu dapat
melihatnya?” (Riwayat Abu Daud dan Tarmizi).
No comments:
Post a Comment