Thursday, June 12, 2014

Antara Dzikir dan Rahmat


“Hai orang-orang yang beriman! Ingatlah Allah sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada Allah diwaktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohon ampunan untukmu), supaya mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya yang terang. Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang beriman.”

            Bagi seorang Muslim yang benar-benar beriman serta memiliki keyakinan yang benar akan membuatnya selalu berdzikir kepada Tuhannya dalam segala keadaan dan dimana saja ia berada. Dalam kehidupannya sehari-hari ia sangat mencintai Allah, percaya akan kebenaran-Nya dan ia sentiasa bernaung dibawah naungan kurnia dan rahmat-Nya.

            Bukanlah dinamakan dzikir yang hakiki itu hanya ucapan dalam lisan, akan tetapi yang timbul dari lubuk hati yang mendalam kemudian mengalir ke lisan, yaitu dengan cara bermunajat, bertasbih, memuji dan mensucikan Allah SWT. Orang yang demikian sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah akan  mendapat pengampunan dan pahala yang besar.

            Bagi seorang Muslim yang berdzikir kepada Tuhannya, maka Tuhannya akan selalu teringat kepadanya. Sebagai bukti dalam sebuah hadith Qudsi diterangkan yang maksudnya:

            “Aku berada dalam sangkaan hamba-hamba-Ku kepada-Ku. Aku bersamanya ketika ia ingat kepada-Ku, maka jika ia mengingati-Ku dalam satu golongan, tentu Allah akan mengingatinya dalam satu golongan yang lebih baik darinya.” (HR Bukhari & Muslim).

            Seorang Muslim yang selalu ingat kepada Tuhannya, ia bermunajat kepada Tuhannya dengan segala ketulusan hati, dalam hatinya dipenuhi oleh rasa kecintaan yang mendalam kepada Tuhannya, dengan demikian, nur Tuhannya akan memancar kedalam sukmanya.

            Oleh karena itu, dzikir adalah merupakan penerang bagi hatinya, sedangkan bagi orang yang meninggalkan dzikir, berarti ia membiarkan hatinya berada dalam kegelapan dan kebekuan.

            Karena bagi orang yang melupakan Tuhannya, berarti ia tidak memahami rahasia kehidupan. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW didalam sabdanya:

            “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Tuhannya dan orang yang tidak berdzikir kepada Tuhannya bagaikan orang yang mati dan orang yang hidup.” (HR Bukhari).

            Hadith diatas ini adalah merupakan gambaran yang benar terhadap apa yang ditimbulkan seseorang kepada Allah dalam peribadi seorang Muslim yang berupa keutamaan, semangat hidup dan terbukanya pintu keimanan dan amal perbuatan.

            Sebagaimana Firman Allah yang bermaksud :
            “Dan janganlah kamu mengikuti orang-orang yang Kami lalaikan hatinya dan mengingati Kami, dan diikutnya keinginan nafsunya, dan pekerjaannya melanggar batas.” (Al-Kahfi: 28)

            Sentiasa ingat kepada Allah SWT adalah merupakan ciri khas dari seorang Muslim baik dalam keadaan sendirian maupun dalam keadaan bersama-sama.

            Sabda Rasulullah SAW yang maksudnya:
            “Tidaklah suatu kaum berkumpul dalam suatu majlis yang tidak berdzikir kepada Allah didalamnya dan tidak membaca selawat kepada Nabinya, kecuali mereka mendapat kerugian (dosa), jika Allah berkehendak meyiksanya maka merea akan di siksa, dan jika Allah berkehendak mengampuninya, maka mereka akan diampuni.” (HR Tarmizi).

            Firman Allah yang bermaksud:
            “Berdoalah kepada-Ku, nanti Aku perkenankan permintaanmu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan dirinya dari menyembah Aku, mereka akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina.” (Al-Mukmin: 60).

            Firman Allah diatas menunjukkan betapa agungnya bagi seorang hamba yang sentiasa ingat kepada-Nya, bernaung kepada-Nya, mengharapkan curahan rahmat-Nya, karena ia mengetahui, hanya Allah sajalah yang berhak mengabulkan doa dan memberi nikmat.

            Firman Allah yang bermaksud:
            “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat, Aku memperkenankan permintaan orang yang meminta, apabila ia meminta kepada-Ku, oleh karena itu, perkenankanlah seruan-Ku dan berimanlah kepada-Ku, supaya kamu menempuh jalan yang lurus.” (Al-Baqarah: 186).

            Ketika seseorang itu berdoa, hendaklah seluruh jiwa dan raganya berhubungan langsung dengan-Nya dan menyadari bahwa kunci seluruh perkara hanyalah berada ditangan Allah. Begitu juga dengan istighfar, pada hakikatnya adalah doa. Bagi orang yang beristighfar, ia menyadari bahwa ia mempunyai Tuhan yang akan menerima taubat dan akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya, serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi.  Oleh karena itu Tuhan menerima taubatnya, mengampuni dan menghapus segala kesalahannya.

            Firman Allah yang maksudnya:
            “Dan orang-orang itu, apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya dirinya sendiri, mereka ingat kepada Allah, lalu memohon ampun kepada-Nya terhadap dosanya. Siapakah lagi yang akan mengampuni dosa selain daripada Allah ?. Dan mereka tidak terus mengulangi perbuatan yang buruk itu.

            Sedangkan mereka mengetahui. Balasan untuk orang-orang seperti itu, ialah ampunan dari Tuhan dan syurga yang mengalir sungai-sungai didalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” (Al-Imran : 135-136)

            Untuk diketahui bahwa dzikir menurut pengertian bahasa berarti ingat, sedangkan pengertian dzikir menurut istilah berarti menyebut nama Allah dengan membaca tasbih, tahlil, tahmid atau menbaca lafaz-lafaz lainnya.

Dzikir itu ada 3 tingkatan, yaitu :

  • Dzikir dengan lidah
Dzikir dengan lidah ialah menyebut nama Allah secara lisan, atau mengucapkan kalimah-kalimah yang berfaedah, dan mengucapkannya akan mendapat pahala, seperti berdoa, membaca Al-Quran atau membaca ilmu-ilmu agama.

  • Dzikir hati
Yang dimaksud dengan dzikir hati ialah selalu mengingati Allah dalam hati serta merenungkan akan keagungan-Nya dengan cara memperhatikan kejadian-kejadian alam persekitaran kemudian menghubungkannya dengan kebesaran Allah, berfikir tentang kesejahteraan umat, mengingati mati serta bekal yang akan dibawa ketika menghadap Allah dihari akhirat nanti, perkara yang demikian juga termasuk dzikir hati.

  • Dzkikir anggota badan
Dzikir anggota badan menggerakkan semua anggota badan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang diridhoi Allah, seperti melangkahkan kaki pergi ke majlis-majlis ilmu, pergi ke masjid, membantu orang-orang yang dalam kesusahan dan lain-lainnya.




No comments: