Monday, June 2, 2014

Mengapa Diet Sering Gagal ?

Begitu sadar berat badannya bertambah, biasanya orang akan mencoba mengurangi makanannya. Mungkin menghindari sarapan, makan siang sedikit, atau bahkan tidak makan malam sama sekali. Anda berharap tubuh yang dikurangi makanan akan segera membakar kelebihan lemak dan berat badan akan menyusut.

      Banyak teori berpendapat bahwa masalah kegemukan, disebabkan oleh pola makan yang berlebihan, sehingga solusinya adalah mengurangi porsi makanan.

      Tubuh memiliki mekanisme alamiah untuk bertahan dalam kelaparan selama beberapa hari. Begitu makanan dikurangi, tubuh segera melakukan penghematan energi dengan menurunkan laju metabolisme basal atau Basal Metabolic Rare (BMR)-nya. BMR adalah energi minimal yang diperlukan tubung dalam keadaan istirahat total. Padahal untuk membakar kelebihan lemak, tubuh justru perlu energi besar.

      Penurunan berat badan yang terlihat pada awal diet merupakan pengurangan sejumlah air dan glikogen (persediaan energi yang disimpan didalam organ hati), bukan kelebihan lemak. Kalaupun ada lemak yang ikut terkikis, jumlahnya tidak berarti.

      Diet yo-yo atau diet sangat rendah kalori yang dilakukan secara berulang-ulang dapat menganggu keseimbangan metabolisme, keseimbangan hormone, serta menurunkan daya tahan terhadap infeksi dan penyakit-penyakit lainnya.

      Mekanisme tubuh juga memiliki appestat atau pusat pengedali nafsu makan pada otak, yang berfungsi sebagai pengukur kecukupan gizi dalam darah. Jika kecukupan gizi terpenuhi, appestat akan memberi isyarat cukup kepada tubuh. Sebaliknya, jika gizi kurang cukup, appestat akan terus memberi isyarat kurang, sehingga tubuh sering merasa lapar. BMR yang turun memerlukan lebih dari 5 minggu untuk kembali normal.

      Melakukan diet-diet keras dalam jangka panjang memang dapat menghilangkan sejumlah besar lemak, tetapi sekaligus juga menghilangkan sejumlah jaringan otot dari organ-organ vital tubuh dan otot-otot tubung lainnya. Keburukan diet semacam itu adalah, begitu kita kembali ke pola makan semula, yang dipulihkan lebih dulu justru jaringan lemaknya sehingga tubuh tampak bergelambir dan lebih gemuk daripada sebelumnya. Hal ini disebabkan BMR belum siap mengantisipasi perubahan pola makan sehingga makanan yang baru masuk tidak dapat dimobilisasi secara normal.



No comments: