Begitu sadar berat badannya bertambah, biasanya orang
akan mencoba mengurangi makanannya. Mungkin menghindari sarapan, makan siang
sedikit, atau bahkan tidak makan malam sama sekali. Anda berharap tubuh yang
dikurangi makanan akan segera membakar kelebihan lemak dan berat badan akan
menyusut.
Banyak
teori berpendapat bahwa masalah kegemukan, disebabkan oleh pola makan yang
berlebihan, sehingga solusinya adalah mengurangi porsi makanan.
Tubuh
memiliki mekanisme alamiah untuk bertahan dalam kelaparan selama beberapa hari.
Begitu makanan dikurangi, tubuh segera melakukan penghematan energi dengan
menurunkan laju metabolisme basal atau Basal Metabolic Rare (BMR)-nya. BMR
adalah energi minimal yang diperlukan tubung dalam keadaan istirahat total.
Padahal untuk membakar kelebihan lemak, tubuh justru perlu energi besar.
Penurunan
berat badan yang terlihat pada awal diet merupakan pengurangan sejumlah air dan
glikogen (persediaan energi yang disimpan didalam organ hati), bukan kelebihan
lemak. Kalaupun ada lemak yang ikut terkikis, jumlahnya tidak berarti.
Diet yo-yo
atau diet sangat rendah kalori yang dilakukan secara berulang-ulang dapat
menganggu keseimbangan metabolisme, keseimbangan hormone, serta menurunkan daya
tahan terhadap infeksi dan penyakit-penyakit lainnya.
Mekanisme
tubuh juga memiliki appestat atau pusat pengedali nafsu makan pada otak, yang
berfungsi sebagai pengukur kecukupan gizi dalam darah. Jika kecukupan gizi
terpenuhi, appestat akan memberi isyarat cukup kepada tubuh. Sebaliknya, jika
gizi kurang cukup, appestat akan terus memberi isyarat kurang, sehingga tubuh
sering merasa lapar. BMR yang turun memerlukan lebih dari 5 minggu untuk
kembali normal.
Melakukan
diet-diet keras dalam jangka panjang memang dapat menghilangkan sejumlah besar
lemak, tetapi sekaligus juga menghilangkan sejumlah jaringan otot dari
organ-organ vital tubuh dan otot-otot tubung lainnya. Keburukan diet semacam
itu adalah, begitu kita kembali ke pola makan semula, yang dipulihkan lebih
dulu justru jaringan lemaknya sehingga tubuh tampak bergelambir dan lebih gemuk
daripada sebelumnya. Hal ini disebabkan BMR belum siap mengantisipasi perubahan
pola makan sehingga makanan yang baru masuk tidak dapat dimobilisasi secara
normal.
No comments:
Post a Comment