Mitos
yang menyakini bahwa kalori merupakan factor utama yang berkaitan dengan berat
badan sebenarnya berasal dari suatu teori yang menyatakan berat badan ideal
adalah keseimbangan antara kalori yang masuk dengan kalori yang keluar.
Menurut teori ilmu gizi, 0.5 kg
berat badan setara dengan 3500 kalori. Sehingga untuk mengurangi setiap 0.5 kg
berat badan, kita cukup membuang 3500 kalori saja. Diatas kertas, teori ini
memang hitungan yang amat mudah. Tetapi prakteknya ternyata tidak semudah itu.
Asupan kalori yang dianjurkan bagi
setiap orang dewasa yang sehat dan normal rata-rata adalah 2250 kalori/hari
untuk wanita dan 3000 kalori/hari untuk pria. Menu diet rendah kalori yang
banyak dianjurkan rata-rata antara 1000-1700 kalori/hari. Dengan mengurangi
1000 kalori per hari saja, kita memerlukan waktu minimal 3 hari untuk
mengurangi 0.5 kg berat badan.
Kebanyakan program diet menurunkan
nilai kalori dengan cara mengurangi porsi makanan, garam dan lemak. Bisa
dibayangkan betapa menderitanya orang yang harus menurunkan 10 kg kelebihan
berat badan, padahal ia sudah terbiasa dengan menu makanan yang besar dan serba
enak. Berarti ia harus bertahan dengan menu yang tidak memuaskan perut dan
seleranya selama kurang lebih 60 hari. Hanya mereka-mereka yang mempunyai
keinginan dan disiplin kuat saja yang dapat melakukan diet-diet keras seperti
itu.
Selama ini nilai kalri makanan
ditentukan berdasarkan panas hasil pembakaran makanan dalam sebuah mesin
sederhana yang disebut bomb calorimeter. Namun cara kerja
mesin ini terlalu sederhana jika dibandingkan dengan fungsi tubuh yang sangat
rumit. Sehingga, nilai panas makanan yang dihasilkan mesin belum tentu akurat
dengan panas yang hasilkan oleh tubuh.
Selain itu, diet-diet rendah kalori
yang ada selama ini juga kurang memperhatikan efek penyimpangan, pemanasan,
maupun pengolahan makanan yang juga berpotensi menurunkan nilai gizi makanan.
Bekurangnya masukan gizi secara terus-menerus dan dalam jangka waktu yang lama
dapat menyebabkan tubuh kehabisan energi. Dan energi yang tersisa tidak akan
cukup untuk membakar kalori makanan yang baru masuk.
Penurunan berat badan tidak akan
pernah terjadi jika tubuh tidak cukup energi. Tubuh baru memperoleh gizi
setelah makanan yang kita makan dicerna, diserah, diolah dan dimetabolisasi
oleh tubung. Kalori hanya sebaggian kecil dari proses metabolisasi. Tanpa
proses pencernaan dan penyerapan, proses pengolahan dan metabolisasi juga tidak
mungkin terjadi. Dan lagi, sebagian besar panas hasil metabolisasi makanan
lebih banyak dipergunakan untuk menjaga kestabilan suhu tubuh, bukan untuk
memproduksi energi kembali.
No comments:
Post a Comment