Thursday, June 5, 2014

Tidak ada perantaraan dalam Ibadah Islam

Allah SWT menurunkan utusan-Nya dilengkapi dengan kitab Al-Quran, menciptakan langit dan bumi yang semuanya untuk manusia dan makhluk-Nya yang lain sebagai hidayah bagi kehidupan di dunia dan kelak dihari yang kekal dan abadi. Untuk itu sudah selayaknya kita harus tunduk dan taat kepada-Nya, hanya Dialah yang kita sembah.

Seperti firman Allah:
            “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku (QS Az-Zariyat: 56).

Dan firman-Nya lagi:
            “Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya ketika kiamat itu pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik (SQ Al-Hajr: 85)

            “Allah telah menjadikan Kaabah rumah suci sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan Haram, hadya, qalaid. Allah menjadikan yang demikian itu agar kamu tahu, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”. (QS Al-Ma’idah: 97).

            Allah SWT mengkhabarkan bahwa tujuan daripada penciptaan dan perintah itu agar manusia mengetahui nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya lalu menyembah hanya kepada-Nya serta tidak menyekutukan Dia dengan sesuau, disamping harus memathui keadilan, yaitu keadilan sebagaimana keseimbangan antara langit dan bumi.

Allah berfirman:
Bermaksud:
            “Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa baktu-bukti yang nyata, dan telah kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan neraca keadilan, supaya manusia dapat melaksanakan keadilan.” (QS Al-Hadid: 25)

            Allah memberitahu bahwa Dia mengutus utusan dan menurunkan kitab-Nya supaya manusia berbuat adil, sedangkan keadilan yang sempurna adalah tauhid karena dia adalah puncak keadilan. Sesungguhnya syirik itu merupakan kezaliman besar karena syirik adalah perbuatan paling zalim diantara yang zalim. Sementara tauhid itu paling adil dalam keadilan-Nya.

            Allah tidak akan menerima amal-amal orang-orang yang musyrik, tidak ada syafaat bagi mereka, tidak dimakbulkan doa-doanya, bahkan kesalahan kecil pun tidak akan diampuni. Sesungguhnya orang musyrik itu adalah orang-orang paling jahil ketika mereka menjadikan sesuatu sebagai sekutu bagi Allah SWT. Sebab perbuatan itu adalah puncak kekejaman. Sebenarnya orang-orang musyrik itu tidak kejam kepada Tuhannya, tetapi justru kejam terhadap dirinya sendiri. Satu hal yang dapat menghapuskan dosa-dosa kemusyrikan itu adalah dengan Taubat Nasuha dan kembali kepada Tauhid. Hanya itu jalan satu-satunya.







No comments: