Thursday, October 21, 2010

4 TIKET WANITA/ISTRI UNTUK MASUK SYURGA


Ada empat tiket untuk wanita/istri masuk syurga, yaitu apabila mereka menjaga sholat fardu, berpuasa pada bulan Ramadhan, taat kepada suami dan menjaga kehormatan diri. Melalui empat hal tersebut seorang wanita/istri boleh mencapai taraf sholehah dan bertakwa.

Ini adalah bukti bahwa Allah Maha Penyayang kepada wanita/istri. Namun ada baiknya juga kita merenung kembali sejauh mana kemampuan wanita/istri dalam meraih keempat-empat perkara itu dengan sebaik-baiknya.

Solat fardu kebanyakannya tidak khusyuk. Sewaktu bersolat saja aurat ditutup tetapi selepas itu kita kembali dengan pakaian yang tidak menjaga aurat. Puasa yang dijalani hanya sekedar menahan lapar dan dahaga tetapi mulut masih mengumpat. Ketaatan kepada suami tidak betul-betul ikhlas malah kadang ada yang menjadikan suami seperti lembu yang hidungnya diikat dengan tali.

Seharusnya sebagai wanita/istri kita perlu banyak menangisi diri yang gagal menunaikan amanah Allah SWT. Selepas Israk Mikraj, Rasulullah SAW tidak henti-henti menangis karena terlalu amat sedih dan senantiasa berdoa kepada Allah SWT supaya wanita dan umat yang disayangi diselamatkan daripada azab api neraka yang pedih.

Baginda Rasulullah menyaksikan bahwa di dalam neraka itu 75% penghuninya adalah kaum hawa. Badan mereka disambar api neraka dan terbakar rentung sebelum diperbaharuhi semula daging tubuh lalu dibakar lagi hingga mengikut sebanyak mana dosa yang telah dilakukan.

Beruntung bagi mereka yang beramal sholeh. Wanita/istri yang sholehah akan disambut oleh “wildan-wildan” nya (suami) dan serta diperindah kedudukannya didalam syurga.

Apabila bercerita mengenai pribadi wanita/istri yang bertakwa dan sholehah, mereka mendapat pendidikan agama secukupnya. Segala ilmu yang dipelajari terus diamalkannya sekaligus menjadikan mereka insan yang terdidik untuk mentaati segala perintah Allah dan menjahui segala larangannya.

Mereka juga tergolong dalam kelompok manusia yang banyak menangis karena takutkan neraka Allah. Mereka sanggup berkorban apa saja demi kepentingan hari akhirat. Juga sanggup hidup susah dengan berbagai ujian dan rintangan; tidak putus asa serta selalu ingat mati demi rindunya mereka untuk melihat wajah Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Untuk itu rebutlah pangkat dan derajat sebagai wanita/istri sholehah yang bertakwa, karena pangkat dan derajat tersebut tidak dijual belikan di dunia ini. Malah, tarafnya jauh lebih tinggi berbanding dengan apa jua pangkat dan derajat di dunia ini. Semua kemegahan dunia tidak kekal lama dan biasanya jika seseorang itu sudah berusia, dia akan kesepian dan dilupakan.

Seorang istri yang sholehah akan melayani suaminya dengan cukup baik karena itu adalah tuntutan yang telah diwajibkan keatasnya untuk dilaksanakan setelah diikat dengan ijab dan kabul. Istri yang sholehah melakukan setiap perkara semata-mata untuk mentaati Allah, demi untuk mendapatkan keridhaan-Nya.

Apabila suami berhajat, hendaklah segera mendapatkannya dan tinggalkan kerja yang sedang dilakukan. Hiasilah diri dengan pakaian yang menarik, bersolek dan memakai wewangian. Usah bimbangkan anak-anak yang menangis ketika itu karena malaikat senantiasa menjaga mereka sehingga kita selesai menunaikan amanah Allah terhadap suami dan mereka mendoakan kita dikaruniakan zuriat yang sholeh dan sholehah.

Tetapi banyak wanita/istri yang berhasil melayani suami dengan baik tetapi apabila suami berhasrat untuk berkahwin seorang lagi, istri mulai tarik muka, menghempas barang dan lebih malang, berlaku pertengkaran besar. Hal demikian boleh dinamakan cinta nafsu karena istri hanya mau menguasai sepenuhnya kasih sayang suami. Baginya, bermadu adalah sesuatu yang hina dan tidak peduli kalau suami memiliki perempuan simpanan walau sebanyak manapun, asalkan suami tidak berkahwin lagi.

Tetapi bagi istri yang bertakwa dan sholehah, dia tidak berkeberatan jika hidupnya terpaksa bermadu. Malah dia menganggap sebagai ketentuan Tuhan yang hendak menguji sejauh mana keikhlasannya melayani suami. Akhirnya tidak timbul perkelahian apabila bermadu karena masing-masing istri memahami kedudukannya. Hanya istri yang sholehah yang gembira apabila dimadukan sebab suaminya telah menyelamatkan seorang lagi hamba Allah apabila berkahwin lain. Apabila seseorang itu telah berkahwin, insya Allah sembahyangnya akan lebih khusyuk karena sebagian dari agamanya telah diselamatkan. Disamping itu berkahwin juga boleh melembutkan hati dan menenangkan fikiran.

Untuk mencari taraf istri yang sholehah dan bertakwa bukanlah hal yang semudah diucapkan. Kita sebanyak mungkin mazmumah yang terdapat dalam diri dan selalu berharap kepada Allah supaya dimasukkan sifat-sifat mahmudah dan dibantu ketika sedang bermujahadah didalam menghadapi ujian. Pecahkan hati dengan banyak menangis, tetapi bukan menangis karena sayangkan harta dunia, atau takut dimadukan, akan tetapi menangis karena takutkan azab Allah yang sangat pedih.

Sesiapa yang merindui Allah, Allah juga akan merinduinya dan Rasulullah SAW akan memberikan syafaat kepada sesiapa yang merinduinya dan mereka akan bersama-samanya didalam syurga kelak.

Banyaklah bersalawat kepada Rasulullah SAW. Hanya baginda saja yang diberi keistimewaan untuk mengenali umatnya sedangkan nabi-nabi lain gagal berbuat demikian. Berkat umatnya yang bersungguh-sungguh menjaga tujuh anggota tubuhnya (mata, telinga, perut, kemaluan, mulut, kaki dan tangan) daripada berbuat maksiat dan mengamalkan sungguh-sungguh lima hukum (wajib, sunah, makruh, halal dan haram) yang telah ditetapkan Allah.

Hanya golongan ini saja yang akan bercahaya di Padang Mahsyar kelak dan dipimpin oleh Rasulullah SAW untuk menuju ke syurga. Amin.



No comments: