Thursday, October 21, 2010

ALLAH SAYANGKAN ORANG YANG BERSIH ZAHIR DAN BATIN


Bersuci dari segi bahasa berarti membersihkan diri daripada kekotoran. Bersuci dari segi syarak berarti menghilangkan segala halangan yang disebabkan hadas dan najis atau melakukan sesuatu perbuatan. Hal ini bagi membolehkan seseorang mendirikan sholat.

Bersuci dan segala yang bersangkutan dengannya adalah termasuk satu ilmu dan amalan yang amat penting serta hukumnya wajib oleh syarak.

Bersuci ada dua bagian, yaitu :

· Bersuci zahir, yaitu menyucikan tubuh badan, pakaian dan tempat daripada najis.

· Bersuci batin bermaksud menyucikan diri daripada hadas besar dan kecil, menyucikan jiwa daripada sifat dan pekerti buruk serta menyucikan diri daripada akhlak yang tercela dan syirik.

Ini bermakna bersuci dari pada najis itu tertakluk kepada tubuh, pakaian dan tempat, manakala bersuci dari pada hadas itu hanya terbatas kepada tubuh dan jiwa.

Mensucikan diri daripada najis dapat dilakukan dengan menggunakan air untuk membasuh tempat yang terkena najis. Tetapi, mensucikan diri daripada hadas besar harus dengan mandi atau tayammum.

Mensucikan diri daripada hadas kecil pula harus dengan berwuduk atau tayammum apabila ada sebab tertentu.

Alat utama untuk bersuci adalah air, tetapi jika terdapat ketiadaan air atau terhalang menggunakan air, diperbolehkan menggunakan debu tanah, batu,kertas, kain, daun atau apa saja benda keras yang suci dan kesat.

Firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 23 yang bermaksud : “Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertaubat dan ia menyayangi orang yang bersuci”.

Jadi, hukum bersuci itu wajib atau fardhu ain ke atas setiap umat Islam karena ia ditetapkan menjadi syarat sahnya ibadah kita.

Islam mengajar kita supaya mensucikan dirinya zahir dan batin untuk membentuk pribadi yang suci dan murni bagi memastikan hidupnya bahagia di dunia dan akhirat.

Bersuci juga amat penting karena umum sudah mengakui bahwa seorang orang pengotor tidak disukai dan tidak ada yang mahu mendekati atau memandangnya.

Kebiasaannya apabila kita mengadakan pertemuan dengan orang yang penting atau menghadiri pertemuan, kita lebih rapi dalam membersihkan diri dan berpakaian supaya kelihatan bersih serta tiada kotoran yang kelihatan.

Kekurangan itu pasti menimbulkan kebencian atau kemarahan orang yang ditemui. Jadi, jika dengan sesama manusia kita sudah bersikap demikian, kita seharusnya bersiap lebih baik lagi terhadap Tuhan yang memiliki seluruh alam.

Islam mewajibkan kita berwuduk, mandi untuk menghilangkan hadas atau mensucikan daripada najis yang bertujuan supaya kita tidak menanggung atau membawa kekotoran ketika melaksanakan semua kewajiban.

Malaikat pun benci melihat orang yang membawa kekotoran dan berbau busuk dalam sholat, malah akan mengganggu makmum yang lain. Sudah pasti makmum yang lain akan menjauhkan diri.

Firman Allah dalam Surah Al-Maidah ayat 6 yang bermaksud : “Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak mensucikan kamu”. Jelas bahwa bersuci itu wajib. Disamping mensucikan yang lahir, amat penting untuk mensucikan batin daripada sifat takabur, benci, iri hati dan riak. Hal ini dikarenakan sifat-sifat seperti takabur, riak, iri hati dan benci adalah sifat tercela yang bukan saja merendahkan martabat, tetapi juga membahayakan akhlak seseorang Muslim.

Inilah yang dijelaskan dalam sabda Nabi Muhammad SAW yang bermaksud : “Kebersihan itu sebahagian daripada keimanan”. Maksudnya, suci maknanya karena suci yang lahir saja belum mencukupi kecuali apabila hati turut sama suci supaya sempurna keimanan seseorang Muslim.

Secara mudah dan ringkas, dapat disimpulkan bahwa bersuci itu ada empat keutamaan yaitu :

· Membersihkan lahir kita daripada kekotoran dan najis.

· Membersihkan anggota tubuh kita daripada segala dosa, umpamanya dengan menahan tangan kita dari pada berbuat aniaya, menahan mata daripada melihat sesuatu yang haram dan menahan telinga daripada mendengar perkara haram serta menahan kaki daripada berjalan ke tempat yang haram.

· Membersihkan hati nurani kita daripada sifat tercela seperti membesarkan diri, iri hati, riak dan tamak.

· Membersihkan hati daripada manusia dan makhluk lain.

No comments: