Monday, October 25, 2010

SEGERA DALAM MELAKSANAKAN SHOLAT FARDU DAN SHOLAT QADA


Sholat fardu wajib dilaksanakan pada waktunya berdasarkan firman Allah SWT yang bermaksud : “Sesungguhnya sholat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang yang beriman” (An-Nisaa : 103).

Oleh karena itu barang siapa melewatkan sholat daripada waktu yang ditentukan tanpa ada halangan (uzur), dia berdosa. Tetapi, jika dia melewatkan karena halangan, tidaklah berdosa.

Halangan itu ada yang menggugurkan kewajiban sholat sama sekali dan ada pula yang tidak menggugurkannya sebagaimana dijelaskan seperti berikut ini :

· Haid dan Nifas

Wanita yang sedang haid atau nifas tidak diwajibkan menunaikan sholat. Wanita juga tidak wajib qada sholat yang ditinggalkan ketika haid dan nifas, waalupun dia harus qada puasa. Hal itu berdasarkan sabda Rasulullah SAW kepada Fatimah binti Abi Hubaisy : “Jika ternyata darah yang keluar itu haid, hentikanlah sholat”.

· Gila

Kewajiban sholat itu gugur terhadap orang yang gila berterusan dan kekal. Namun, orang gila yang boleh sembuh atau kembali menghidapnya kembali, dia wajib mengerjakan sholat. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW : “Beban taklif itu diangkat (oleh Allah) dari pada tiga golongan : orang tidur sampai bangun, anak kecil sampai baligh dan orang gila sampai sadar kembali (Hadis riwayat Ahmad, Ashabus Sunan dan Hakim).

· Pingsan

Kewajiban seorang gugur terhadap orang yang pingsan jika dia berlaku dalam dua waktu sholat yang boleh dijamak, contohnya pingsan sebelum masuk waktu Zuhur hingga matahari terbenam.

· Murtad

Seseorang yang murtad (keluar daripada Islam) kemudian masuk Islam kembali, hukumnya sama dengan orang kafir asli, yaitu dia tidak wajib qada sholat. Tetapi, menurut ulama Syafie, orang yang murtad dan kembali masuk Islam wajib qada semua sholat yang ditinggalkannya ketika murtad sebagai hukuman kepadanya.

Adapun halangan yang membolehkan seseorang melambatkan sholat daripada waktunya dan tidak berdosa karenanya adalah tidur, lupa dan lalai. Daripada Anas.r.a., Nabi SAW bersabda : “Barangsiapa lupa mengerjakan sholat, hendaklah mengerjakannya apabila ingat dan selain itu tidak ada kewajiban kafarat yang lain.” (Hadis riwayat al-Kamsah).

Qada sholat wajib dilakukan segera, sama ada sholat itu tertinggal karena uzur yang tidak menggugurkan kewajiban atau tanpa uzur sama sekali. Qada tidak boleh ditunda kecuali ada halangan mendesak seperti bekerja untuk mencari rezeki dan menuntut ilmu yang wajib ain baginya.

Dengan hanya qada sholat bukan berarti seseorang bebas daripada dosa (karena menunda sholat tanpa uzur), tetapi dia harus bertaubat. Taubat tidak boleh menggugurkan kewajiban sholat, namun harus disertai qada. Ini karena satu syarat bertaubat adalah menghilangkan perbuatan dosa, sedangkan orang yang bertaubat tanpa qada tidak berarti dia sudah menghilangkan perbuatan dosa berkenaan.

Satu hal yang tidak mengharuskan qada dengan segera adalah sibuk melakukan sholat sunnat. Tetapi bagi orang yang berkewajiban qada, sebaiknya dia tidak mengerjakan sholat sunnat dulu selain sholat sunnat Subuh, Magrib, Witir dan sebagai ganti daripada sholat sunnat rawatib yang lain, hendaklah dia mengerjakan qada sholat.

Qada sholat boleh dilakukan setiap saat kecuali pada tiga waktu yang dilarang sholat yaitu ketika matahari terbit, matahari berada tepat ditengah langit (waktu istiwa’) dan ketika matahari terbenam.

Dalam satu waktu boleh qada sholat yang tertinggal, sebab pengertian qada adalah melakukan sholat yang sudah terlewat waktunya.




No comments: