Wednesday, September 8, 2010

CINTA ALLAH PALING AGUNG


Orang yang mencintai Khaliq berasa dirinya selalu didampingi oleh Tuhan, tidak takut kepada apa saja, baik ketika hidup atau sesudah mati.

Cinta mempunyai kaitan dan hubungan dengan yang rapat dengan perasaan. Kedua-duanya – cinta dan perasaan – tidak dapat dilihat dengan mata kasar. Oleh itu adalah tidak salah jika dikatakan cinta adalah satu perkara abstrak.

Keenakan dan kemanisan cinta sukar untuk digambarkan dalam bentuk perkataan. Kelezatan dan kemanisannya hanya dapat dirasai pelakunya saja. Secara umum, cinta dapat dibagi kepada beberapa kategori. Cinta seorang jejaka kepada seorang dara atau cinta seorang suami kepada istrinya adalah salah satu bentuk cinta yang boleh dikatakan dialami setiap manusia.

Tetapi cinta paling manis dan lezat, yang paling tinggi, yang paling agung dan yang melebihi segala bentuk cinta adalah cinta terhadap Allah. Cinta terhadap Allah berbeda daripada cinta terhadap makhluk. Allah adalah Khaliq, bersifat kekal, maha berkuasa, maha kaya, malah mempunyai kelebihan dalam segala-galanya. Keadaan ini dijelaskan dalam Firman Allah bermaksud : “Mereka tidak menghargakan Allah dengan harga sebenar. Sesungguhnya Allah Maha Kuat dan Maha Teguh”. (Surah Al-Haj : ayat 74).

Tetapi keadaan sebaliknya berlaku kepada makhluk yang menjadi ciptaan Allah. Makhluk bersifat sementara, lemah dan mempunyai kekurangan dengan apa saja dibandingkan dengan Allah. Firman Allah bermaksud : “Kamu diberi pengetahuan hanya sedikit saja” (Surah Al-Israk ; ayat 85).

Mencapai tahap cinta kepada Allah dengan sebenar-benar cinta adalah satu perkara yang sukar untuk dicapai. Semua orang boleh menyatakan rasa cintanya terhadap Allah. Manusia boleh dan dengan senang sekali membohongi orang di sekelilingnya dengan mengatakan “Aku mencintai Allah”. Tapi daripada perbuatan, tindak tanduk dan gerak-geriknya yang melewati batas larangan Allah, ternyata dia jauh sekali daripada mencintai Allah.

Sesungguhnya orang yang mencintai Allah adalah mereka yang berasa dirinya selalu didampingi Tuhan yang dicintainya. Seseorang yang sudah merasai cinta kepada Allah tidak akan merasa takut dan khuatir kepada apa saja, baik ketika hidup atau sesudah mati. Mereka tidak takut dilanda kemiskinan dan kemelaratan, tidak takut menghadapi musuh dan sebagainya.

Orang yang cintakan Allah maka Allah mencintainya. Firman Allah bermaksud : “Katakanlah. Jika kamu cintakan Allah maka taatilah Aku, niscaya Allah cinta kepadamu dan mengampun dosa-dosamu karena Allah Maha Pengampun dan Penyayang.” (Surah Ali Imran : ayat 31).

Daripada ayat itu dapat dikatakan bahwa apabila seseorang itu mencintai Allah maka akan wujud satu keadaan timbal balik. Orang yang cintakan Allah dan orang bertakwa akan melakukan segala apa diperintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. Sebagai tindak balas Allah kepada kecintaan kita kepada-Nya, maka kita disayangi dan diberikan keampunan-Nya.

Alangkah berbahagianya seseorang itu apabila dicintai Allah, mendapat keampunan Allah dan mendapat keridhaan-Nya. Allah yang bersifat Pengasih dan Penyayang akan memberi balasan nikmat dan rahmat kepada mereka yang mencintai-Nya, bukan saja didunia malah di akhirat.

Antara tanda orang yang mencintai Allah dan akan di cintai Allah adalah orang yang sabar, banyak membuat kebajikan, banyak bertaubat dan berperang di jalan Allah. Inilah antara mereka yang dicintai Allah.

Kenyataan ini jelas kalau kita teliti maksud Firman Allah dalam surah berikut :

  • Sesungguhnya Allah mencintai orang yang sabar (Surah Ali Imran : 46)

  • Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebajikan (Surah Ali Imran : 134)

  • Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertaubat dan mencintai orang yang suci (Surah Al-Baqarah : 222)

  • Sesungguhnya Allah mencintai orang yang suka berperang pada jalan-Nya dalam keadaan berbaris (disiplin) sebagai tembok kukuh dan kuat (Surah As-Shaf : 4)

Anas bin Malik meriwayatkan sabda Rasulullah dengan kata : “Tiga perkara sesiapa yang memperolehinya akan merasai manisnya keimanan yaitu :

  • Ia mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari pada yang lain

  • Ia tidak mencintai seseorang kecuali karena kecintaan terhadap Allah jua

  • Ia membenci kepada kekufuran sesudah Allah membebaskannya daripada kekufuran itu

Daripada sabda itu dapatlah digambarkan betapa manisnya keimanan orang yang mencintai Allah. Dia akan menjauhkan diri daripada sebarang kejahatan dan kemungkaran setelah Allah memberi taufik dan hidayah kepadanya untuk melakukan kebaikan.

Sebab itulah orang yang beriman, mereka yang mendapat petunjuk Allah akan berlumba-lumba dalam hidupnya di dunia ini untuk berbakti dan mencapai kecintaan dan keridhaan-Nya.

Orang yang sudah merasai cinta kepada Allah dan merasai dirinya selalu didampingi Allah akan memeras keringat, akan menghabiskan tenaga dan mengorbankan seluruh jiwa raganya.

Sesungguhnya, orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka Allah akan mencintainya pula. Sesungguhnya mencintai dan dicintai Allah adalah setinggi rahmat iman dan takwa.

No comments: