Monday, September 13, 2010

KISAH IKTIBAR - DOA SAUDARA BARU DALAM KESUSAHAN DIKABULKAN ALLAH


Pada zaman Malik bin Dinar, ada dua orang bersaudara beragama Majusi (menyembah api) dan mereka sudah menyembah api sejak 72 tahun lamanya.

Pada suatu hari, adiknya berkata kepada abangnya : “Abang, sudah bertahun-tahun kita menyembah api. Oleh itu, mari kita uji, jika kita masih terbakar olehnya, maka mari kita berhenti menyembahnya. Tetapi, jika ternyata api tidak membakar kita, kita akan menyembahnya sampai mati.

Lalu si adik mula memasukkan jari-jarinya ke dalam api yang sedang menyala. Kemudian, dia menariknya sambil merintih kesakitan. Si adik berkata : “Alangkah jahatnya engkau, aku telah menyembahmu bertahun-tahun dan hanya inilah balasanmu !.

Walaupun diajak si adik, si abang tetap engggan meninggalkan agama Majusi. Lalu si adik bersama keluarganya pergi ke tempat Malik bin Dinar dan didepan pemimpin itu, mereka sekeluarga memeluk Islam.

Malik bin Dinar kemudian meminta supaya mereka sudi menetap dirumahnya dan Malik mengumpulkan uang daripada teman-temannya. Mereka sekeluarga menolak permintaan Malik untuk tinggal dirumah Malik dan memilih untuk menduduki sebuah rumah yang hampir roboh.

Ditempat yang baru itu, si adik bersama keluarganya senantiasa melakukan ibadah siang dan malam. Setiap pagi dia keluar rumah untuk mencari nafkah keluarganya. Tetapi, harapannya tidak pernah berhasil karena setiap kali keluar rumah untuk mencari pekerjaan, dia pulang pada waktu senja dengan tangan kosong.

Pada hari ketiga, dia berangkat ke pasar untuk mencari pekerjaan. Setelah berpusing ke seluruh tempat, tiada seorang pun yang memberikan pekerjaan lalu dia pulang dengan perasaan putus asa.

Bagaimanapun, dia tidak terus pulang ke rumahnya pada satu Jumaat. Ketika berada di dalam masjid, dia memohon kepada Allah SWT dengan berkata : “Ya Tuhanku, demi kehormatan agama Engkau dan hari Jumaat yang mulia ini, lepaskanlah kami daripada kelaparan dan kesengsaraan. Aku khawatir hal ini mengakibatkan kembalinya keluargaku memeluk agama abangku. Hal ini sangat aku takuti.”

Rupa-rupanya, Allah sudah memperkenankan doa si adik. Istrinya di rumah dikunjungi seorang lelaki tampan yang membawa karung berisi uang sebanyak 1,000 Dinar.

Tetamu itu berkata : “Terimalah uang ini dan katakan kepada suamimu bahwa ini adalah upah amal sedikit yang berpahala banyak.”

Setelah diterima, si istri membawa dinar itu kepada pedagang emas untuk dijual. Apabila ditimbang, berat uang emas itu dua kali ganda uang dinar emas di dunia sedangkan keadaannya tidak seperti kualiti dinar dunia lain.

Lalu pedagang emas itu bertanya : “Dari mana engkau memperolehi emas ini ?”. Lalu, wanita itu menceritakan apa yang telah terjadi kepada keluarga dan suaminya.

Pedagang emas yang tertarik mendengar cerita wanita itu memberi seribu uang dinar sebagai ganti kepada dinar yang ditukarkan itu. Lalu pedagang emas itu menyatakan keinginannya memeluk Islam.

Setelah selesai sholat Jumaat, si suami pulang ke rumah dengan membawa sapu tangan yang berisi pasir. Bungkusan itu diletakkan di depan pintu rumahnya supaya tidak dilihat oleh istrinya. Setelah berada di dalam rumah, dia heran karena menghirup bau makanan yang sedap.

Kemudian, si istri menceritakan apa yang terjadi ketika suaminya berada di masjid menunaikan sholat Jumaat. Sebaik bungkusan pasir itu dibuka oleh di istri, ia telah bertukar menjadi tepung dan akhirnya, kedua-duanya sujud untuk menyatakan kesyukuran kepada Allah.


No comments: