Monday, September 13, 2010

SHOLAT ADALAH PENGHULU DARI SEGALA AMAL IBADAH


Sholat adalah tiang agama yang meyakinkan serta penghulu dari segala amal ibadah. Setiap Muslim perlu tahu apa yang berhubung kait dengan amalannya serta rahasia kebatinan sholat.

Rasulullah SAW bersabda : “Tidaklah seseorang jin dan manusia atau sesuatu benda apapun yang mendengarkan suara panggilan seseorang yang berazan melainkan menyaksikan amalan baik orang itu pada hari kiamat kelak.”. (Riwayat Bukhari).

Baginda bersabda lagi : “Apabila kamu semua mendengar panggilan azan, maka ucapkanlah sebagaimana yang diucapkan orang yang berazan itu.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).

Jadi, hukum meniru bunyi orang yang berazan itu adalah disenangi dan sunnah kecuali pada waktu mengucapkan Hayya’alasshalah (marilah menunaikan sholat) dan Hayya’alal-falah (marilah mencari kebahagiaan), maka jawabnya adalah dengan ucapan Lahaula wa la quwwata illabillah (tiada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah).

Ucapan Qad qamatis shalah (sholat sudah mulai didirikan) hendaknya dijawab Aqamahallah wa adamaha (semoga Allah mendirikannya dan mengekalkannya). Manakala ucapan Ashshalatu khairun minannaum (sembahyang itu lebih baik dari pada tidur) hendaklah dijawab Shadaqta wa barirta (engkau – orang yang berazan) benar kata-katamu dan engkau telah berbakti).

Setelah selesai berazan atau mendengar azan, hendaklah berdoa yang bermaksud : “Ya Allah yang menguasai doa yang sempurna ini serta sholat yang akan didirkan ini, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah (kedudukan yang tinggi) serta keutamaan. Lagi pula, bangkitkanlah beliau itu dengan menempati tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan.”

Keutamaan sholat yang diwajibkan dijelaskan dalam Surah An-Nisa’ ayat 103 : “Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan atas semua orang mukmin.”.

Rasulullah SAW bersabda : “Sholat lima waktu dan sholat Jumat yang satu sampai Jumat yang berikutnya adalah sebagai penebus dosa antara jarak waktu masing-masing itu, selama dijauhi dosa-dosa yang besar.” (Riwayat Muslim).

Pernah juga Rasulullah SAW ditanya : “Amalan-amalan apakah yang lebih utama ?”. Lalu baginda menjawab : “ Yaitu sholat yang tepat pada waktunya.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).

Abu Bakar r.a. berkata : “Apabila waktu sholat telah datang, maka berdirilah kamu semua menuju ke tempat apimu yang kamu nyalakan dan padamkanlah api itu.”

Keutamaan menyempurnakan rukun sholat dijelaskan menerusi sabda Rasulullah SAW : “Barang siapa bersembahyang tepat pada waktunya dan melengkapkan wuduknya, menyempurnakan ruku’, sujud dan kekhusyukannya, maka sholat itupun naik ke atas dalam keadaan putih dan cemerlang.

“Sholat itu berkata : “Semoga Allah menjaga dirimu sebagaimana engkau menjaga aku (memperbaguskan kelakuan sholat itu)”.

Tetapi, barang siapa yang bersembahyang tidak dalam waktunya yang ditentukan dan tidak pula melengkapkan wuduknya serta tidak juga menyempurnakan ruku’, sujud dan tanpa kekhusyukkan sama sekali.

“Maka sholat itu pun naik ke atas dalam keadaan hitam kelam sambil berkata : “Semoga Allah mensia-siakan dirimu sebagaimana engkau sia-siakan aku”.

Selanjutnya setelah sholat itu berada disuatu tempat sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah, ia lalu dilipatkan sebagaimana dilipatnya baju yang koyak, kemudian dipukulkan ke mukanya”. (Riwayat Thabrani dan Baihaqi).

No comments: