Monday, September 13, 2010

DOSA MENINGGALKAN SHOLAT DENGAN SENGAJA ADALAH SANGAT BESAR


Pada suatu senja yang lengang, kelihatan seorang wanita berjalan dalam keadaan terhuyung-hayang. Pakaiannya yang serba hitam menunjukkan dia dicengkam kesedihan manakala kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya.

Tanpa bersolek atau memakai perhiasan lain ditubuhnya, kulit bersih, badan ramping dan roma mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang sedang membelenggu hidupnya.

Dia melangkah perlahan-lahan mendekati rumah Nabi Musa a.s. Pintu diketuknya perlahan-lahan pelan sambil mengucapkan uluk salam. Apabila terdengar ucapan “silahkan masuk” dari dalam, wanita cantik itu melangkah masuk sambil kepalanya terus tertunduk.

Air matanya berderai ketika dia berkata : “Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya. Doakan saya supaya Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya.”

“Apakah dosamu wahai wanita ayu ?” Tanya Nabi Musa a.s. terkejut.

“Saya takut mengatakannya” jawab wanita cantik

“Katakanlah, jangan ragu-ragu !” desak Nabi Musa

Lalu wanita itu memulakan cerita : “Saya…..telah berzina….”

Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak.

Perempuan itu meneruskan, “Dari perzinaan itu saya pun… lantas hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya cekik lehernya sampai… mati.” Ucap wanita itu sambil menangis sekuat-kuat hati.

Maka Nabi Musa berapi-api dan dengan muka berang, dia mengherdik, “Perempuan jahat, pergi kamu dari sini !. Supaya siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi !” teriak Nabi Musa sambil memalingkan muka karena jijik.

Mendengar hardikan itu, wanita itupun segera bangun dan berlalu dengan hati hancur luluh. Ketika keluar dari rumah Nabi Musa, ratapannya amat memilukan. Baginya, kemana lagi hendak mengadu karena apabila seorang Nabi sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya ? Terbayang betapa besar dosanya dan jahat perbuatannya.

Tetapi dia tidak tahu bahwa sepeninggalannya, Malaikat Jibril turun berjumpa Nabi Musa. Lalu Jibril bertanya : “Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertaubat dari dosanya ?. Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya ?.

Nabi Musa terperanjat : “Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita penzina dan pembunuh itu ?” Tanya Nabi Musa kepada Jibril. “Betulkah ada dosa yang lebih besar dari pada perempuan yang nista itu ?”

“Ada !” jawabJibril dengan tegas. “Dosa apakah itu ?” Tanya Nabi Musa lagi. “Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina.”

Mendengar penjelasan itu, Nabi Musa kemudian memanggil wanita itu untuk menghadapnya semula. Dia mengangkat tangan dengan khusyuk untuk memohon ampunan kepada Allah SWT untuk wanita itu.


Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti, dia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tiada hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya.

Sedangkan orang yang bertaubat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman didadanya dan yakin bahwa Allah SWT itu berada dijalan ketaatan kepada-Nya.

Itulah sebabnya Tuhan pasti mahu menerima kedatangannya.

No comments: